Sering tidak tahu harus curhat sama siapa. Takut orang yang mendengar, merasa terbebani. Merasa bosan. Jadi, benarlah bahwa sebaik-sebaiknya curhat adalah dengan Allah SWT.
Tapi, selain menengadahkan tangan, saya juga butuh mengetukkan jari-jari. Menulis seperti ini.
Menulis status di Facebook takkan banyak membantu. Berasa buka-buka aib (masalah) sendiri saja.
Kalaupun mendapat simpati, yah, bukan simpati semacam itu yang saya mau. Dinyinyirin sana-sini, mungkin lebih banyak didapat.
Biarlah.
Saya menulis di sini saja.
Pertama, nggak ada yang baca. Kalaupun ada yang baca, orangnya nggak kenal.
Kedua, bisa dibuka-buka lagi tahun depan. Saat hidup mulai berubah. Semoga saja berubah lebih baik.
Punya suami orang baik, misalnya.
-x-
Belakangan saya selalu pengin nangis setiap kali melihat foto-foto kegembiraan keluarga kecil, keluarga muda, terlebih ada bayi-bayi di tengah pasangan itu.
Trenyuh. Terharu. Perih dikit. Hehe.
Lalu bertanya dalam hati, "Apa aku sudah seserius ini mau berkeluarga?" Disusul dengan doa agar segera dipersatukan dengan Mas Jodoh.
Padahal saya belum pintar masak. Sekadar bisa, entah rasanya. Padahal saya masih suka malas-malasan. Padahal saya masih suka sembrono. Masih emosional. Belum punya ilmu yang mumpuni untuk berumah tangga.
Tapi... sekarang rasanya memang berbeda.
Ingin ada seseorang yang bisa diusap-usap keningnya sembari diajak berbincang santai sebelum tidur. Butuh seseorang yang bisa dipeluk dan memeluk saya saat dada terasa sesak. Butuh orang yang bisa membuat tertawa saat hati menangis. Butuh ada orang yang membutuhkan keberadaan saya untuk dimanjakan.
Hihihi.
Butuh seseorang, untuk saling mengingatkan dalam hal beribadah kepada-NYA.
Bersama-sama menjadi orang yang lebih baik. Di hadapan manusia lain, juga Allah SWT.
Butuh seseorang untuk dibilangin, "Selamat kerja... jangan pulang malem-malem yah... Kami menunggu." Sambil ngusap-usap perut.
Butuh seseorang untuk dibisikin, "Jaga kesehatan, yah... Karena ada orang yang akan sedih, kalo kamu enggak baik-baik saja."
Aaaahhhh
Sabtu, 26 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Mas jodohmu ternyata aku ya sayang...
Posting Komentar